Homepage Pribadi Abu Muhammad Mukhtar bin Hasan al-Atsari

Rahmat Allah Maha Luas

بسم الله الرحمن الر حيم

Allah Jalla wa 'alaa berfirman :
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا   ۗ  اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

"Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."(QS. Az-Zumar 39: Ayat 53)

Rahmat ini merupakan rahmat yang sangat luas, yang mencakup seluruh kemaksiatan - _Selain syirik_ - apapun bentuk kemaksiatan tersebut, dan ayat ini adalah ajakan untuk kembali, ajakan  kepada para pelaku dosa yang melampaui batas dan lepas kendali, yang terjerumus di belantara kesesatan. Ajakan kepada mereka *(Khususnya ana pribadi)* agar percaya, berharap dan meyakini ampunan Allah, sesungguhnya Allah Maha mengasihi hamba-hambaNya.

Tidak ada batas penghalang antara seorang hamba yang telah melampaui batas, yang telah terjun ke dalam lembah dosa, yang telah berlari dari tanah perlindungan, yang telah menyimpang dari jalan yang lurus, tidak ada batas penghalang antara dia dengan rahmat yang indah lagi luas dengan naunganNya yang lembut lagi rindang, tidak ada antara dia dengan semua itu kecuali taubat, ya hanya taubat, kembali kepada pintu yang terbuka lebar tanpa seorangpun penjaga yang menghalang-halangi, siapa pun yang hendak memasukinya tidak perlu meminta izin.

Allah Jalla Jalaaluh berfirman :


وَاَنِيْبُوْۤا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ  قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ ؛ وَاتَّبِعُوْۤا اَحْسَنَ  مَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ  بَغْتَةً وَّاَنْتُمْ لَا تَشْعُرُوْنَ

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong. "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur'an) dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadarinya,"
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 54-55)

Pulang dan berserah diri, kembali ke naungan ketaatan dan bayang-bayang penyerahan diri. Inilah inti permasalahannya tanpa ritual protokoler, tanpa aturan instruktural tanpa dinding penghalang, tanpa makelar, dan tanpa pemberi syafa'at, Siapa pun para pembelot yang ingin kembali, maka hendaknya dia kembali. Siapa pun orang-orang yang tersesat yang ingin pulang, maka hendaknya dia pulang, dan siapa pun para pelaku dosa yang ingin datang berserah diri, maka hendaknya dia datang berserah diri. Hendaknya dia datang dan masuk, pintu terbuka, bayangan yang rindang, tempat yang teduh, ketentraman dan ketenangan, semua itu ada di balik pintu, tanpa penjaga dan pengawas yang menghalangi.

Marilah, marilah wahai anak manusia, hamparkan latihan kesedihan di atas Abu penyesalan. Marilah, datang ke depan pintu penolongmu, ketuklah PintuNya dengan hatimu bukan dengan kukumu, karena pintu para raja tidak diketuk dengan kuku. Panggillah dengan seruan hatimu dan tetesan air matamu, "orang yang pergi setelah pulang." Bangunlah di tengah malam dengan lidah kerendahan hati, Katakanlah :
يٰۤاَيُّهَا الْعَزِيْزُ مَسَّنَا  وَاَهْلَنَا الضُّرُّ

"Wahai Al 'Aziz! Kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan."(QS. Yusuf 12: Ayat 88)

Ayolah ... ayo, sebelum hilang kesempatan,
مِنْ  قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong."(QS. Az-Zumar 39: Ayat 54)

Di sana tidak ada penolong. Ayolah, karena nafas bisa saja keluar lalu tidak kembali, mata bisa berkedip dan tidak berkedip lagi kecuali di hadapan Robbnya. Ayolah, sebelum penyesalan itu datang karena terbuangnya peluang, karena kelalaian menunaikankan hak Allah dan karena meremehkan janji siksa Allah,

Allah Ta'aala berfirman:
اَنْ تَقُوْلَ نَفْسٌ يّٰحَسْرَتٰى عَلٰى  مَا فَرَّطْتُّ فِيْ جَنْۢبِ اللّٰهِ وَاِنْ كُنْتُ لَمِنَ السّٰخِرِيْنَ

"agar jangan ada orang yang mengatakan, Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang mengolok-olokkan (agama Allah),"(QS. Az-Zumar 39: Ayat 56)

Kesempatan itu terbuka lebar. Sarana-sarana hidayah senantiasa hadir, dan pintu taubat selalu terbuka.

Pintu -pintu manusia tertutup, sementara pintuNya selalu terbuka bagi yang manggilNya.

*Dr. Sayyid Husain al-Affani*
_Al-Bihaar az-Zaakhirah fi asbaabil maghfirH_ (Edisi Terjemahan : Sesungguhnya Dia Maha Pengampun, Hal 5 - 9) Darul Haq, Jakarta. 2008)
Silakan Share Artikel Ini :

Post a Comment

Perihal :: Mukhtar Hasan ::

لا عيب على من أظهر مذهب السلف وانتسب إليه واعتزى إليه، بل يجب قبول ذلك منه بالاتفاق؛ فإن مذهب السلف لا يكون إلا حقًا

Tidaklah aib (tercela) bagi orang yang menampakkan madzhab salaf, bernisbat kepadanya dan berbangga dengannya. Bahkan wajib menerima pernyataan tersebut darinya dengan kesepakatan, karena sesungguhnya tidaklah madzhab salaf itu melainkan kebenaran.

Atau silahkan gabung di Akun facebook saya

================================
Semoga komentar anda bermanfaat bagi kami dan bagi anda

 
Support me : On Facebook | On Twitter | On Google_Plus
Copyright © 2011. Website's : Mukhtar Hasan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger