DAMPAK MAKSIAT TERHADAP PRIBADI DAN MASYARAKAT
Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَسَۡٔلُهُۥ
مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ كُلَّ يَوۡمٍ هُوَ فِي شَأۡنٖ ٢٩
Semua yang ada di langit dan bumi
selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan (QS Ar-Rahman : 29)
Ayat
di atas menjelaskan tentang kesempurnaan kekuasaan dan hikmah-Nya bahwa
segala urusan adalah milik-Nya, Ia Maha Mengatur hamba-hamba-Nya sesuai
dengan kehendak-Nya, baik dalam masalah keamanan, ketakutan,
kegembiraan, kesedihan, kemudahan, kesulitan, kelebihan atau kesusahan
Allah
selalu mengatur setiap urusan makhluk-Nya; hukum-Nya berlaku untuk
mereka sesuai dengan hikmah dan keutamaan-Nya dan berlaku untuk mereka
sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya, Allah tidak berbuat dzalim kepada
seorang-pun. Allah berfirman:
وَمَا
ظَلَمۡنَٰهُمۡ وَلَٰكِن كَانُواْ هُمُ ٱلظَّٰلِمِينَ ٧٦
"Kami
tidak berbuat dzalim kepada mereka, tetapi merekalah orang-orang yang
berbuat dzalim terhadap diri mereka sendiri". (Az-Zukhruf: 76)
Wahai
kaum muslimin, sesungguhnya kita beriman kepada Allah dan kepada
taqdir-Nya। Iman kepada takdir Allah baik dan buruknya merupakan salah
satu rukun dari rukun iman. Sesungguhnya
kita meyakini bahwa segala kebaikan dan kesenangan yang kita peroleh
adalah rahmat dari Allah semata। Karena, kita wajib bersyukur kepada-Nya
dengan melakukan ketaatan, melaksanakan segala perintah, dan
meninggalkan segala larangan-Nya. Apabila kita taat dan mensyukuri
segala nikmat Allah, kita berhak untuk mendapat segala kebaikan sesuai
dengan janji-Nya, dan Allah akan memberikan tambahan karunia-Nya kepada
kita. Allah berfirman:
وَمَا
بِكُم مِّن نِّعۡمَةٖ فَمِنَ ٱللَّهِۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيۡهِ
تَجَۡٔرُونَ ٥٣
"Dan
apa saja nikmat yang ada pada kalian, dari Allahlah (datangnya), dan
bila kalian ditimpa kemudharatan hanya kepada-Nyalah kalian minta
pertolongan." (An-Nahl: 53)
وَإِذۡ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ
عَذَابِي لَشَدِيدٞ ٧
"Dan
ingatlah tatkala Rabb kalian mema'lumkan: ‘Sesungguhnya jika kalian
bersyukur, pasti Allah akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika
kalian mengingkari (nikmat)-Ku, sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih." (Ibrahim: 7)
Wahai
kaum muslimin, sesungguhnya berbagai musibah yang menimpa pribadi
maupun masyarakat berupa kesempitan, kekurangan, krisis moneter, atau
kekacauan, itu semua disebabkan maksiat mereka kepada Allah, kelalaian
dan kelengahan mereka terhadap syariat-Nya sehingga mereka menggunakan
hukum selain hukum Allah। Padahal yang menciptakan mereka adalah Allah.
Allah lebih sayang kepada mereka melebihi sayangnya orang tua kepada
anaknya, dan Allah lebih tahu tentang maslahat mereka daripada mereka
sendiri. Allah menjelaskan hal ini dalam kitab-Nya agar kita tidak
melanggar ketentuan-ketentuan-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
قَالَ أَوَلَوۡ جِئۡتُكَ بِشَيۡءٖ مُّبِينٖ ٣٠
"Dan
musibah apa saja yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan
tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanMu)." (Asy-Syu'ara: 30)
مَّآ
أَصَابَكَ مِنۡ حَسَنَةٖ فَمِنَ ٱللَّهِۖ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٖ فَمِن
نَّفۡسِكَۚ وَأَرۡسَلۡنَٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولٗاۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدٗا ٧٩
"Apa-apa
yang kamu peroleh berupa kebaikan, itu dari Allah, dan apa-apa yang
menimpamu berupa keburukan,itu disebabkan dirimu sendiri...." (An-Nisa: 79)
Wahai
kaum muslimin, sesungguhnya kebanyakan manusia menyandarkan segala
musibah, baik krisis ekonomi atau keamanan dan politik kepada
sebab-sebab materi semata। Tidak diragukan lagi bahwa ini menunjukkan
kedangkalan pemahaman mereka, kelemahan iman, dan kelalaian mereka dari
mengkaji Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sesunguhnya
dibalik sebab-sebab materi ada sebab-sebab syar'i yang lebih kuat dan
lebih besar pengaruhnya। Sebab-sebab materi hanya merupakan akibat dan
konsekuensi logis dari sebab-sebab syar'i. Allah berfirman:
ظَهَرَ
ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ
لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١
"Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan
manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". (Ar-Rum: 41)
Wahai
kaum muslimin, mengapa kalian tidak menyandarkan musibah-musibah yang
menimpa kamu kepada kelalaian kalian terhadap agama Islam supaya kalian
kembali ke jalan Allah। Inilah yang dapat menyelamatkan kalian dari
kebinasaan?Takutlah kalian kepada Allah,
hendaklah kalian introspeksi diri, bertaubatlah kepada-Nya, dan
perbaikilah jalan hidupmu.
Ketahuilah bahwa musibah-musibah yang menimpa
kalian merupakan balasan dari Allah disebabkan dosa-dosa kalian. Maka,
bertaubatlah kepada Allah untuk setiap musibah, mintalah perlindungan
kepada-Nya dari ke-hancuran fisik dan iman.Adapun
kehancuran fisik bisa berupa penganiayaan, pembunuhan, dan kebinasaan
harta benda। Sedangkan kehancuran keimanan, tempatnya di hati berupa
kekacauan pemahaman (syubhat) dan ketundukan kepada hawa nafsu
(syahwat).
Syubhat dan syahwat inilah yang memalingkan umat dari agama
Islam. Keduanya pula yang menjauhkan mereka dari jejak orang salaf
(Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, para Sahabatnya, dan
orang-orang yang mengikuti jejak mereka); syubhat dan syahwat inilah
yang menjerumuskan mereka kepada kebinasaan.Sesungguhnya
kerusakan hati lebih besar, lebih dahsyat, dan lebih buruk akibatnya
dari kerusakan dunia. Bila kerusakan dunia itu menimpa manusia
kerugiannya hanyalah kerugian dunia dan tidak kekal; sedangkan kerusakan
agama, kerugiannya di dunia dan akhirat.
Allah berfirman:
فَٱعۡبُدُواْ
مَا شِئۡتُم مِّن دُونِهِۦۗ قُلۡ إِنَّ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ
أَنفُسَهُمۡ وَأَهۡلِيهِمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۗ أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ
١٥
"Katakanlah:
‘Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan
diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat’. Ingatlah yang
demikian itu adalah kerugian yang nyata" (Az-Zumar: 15)
Ya
Allah, kami memohon kepada-Mu agar menjadikan kami sebagai orang-orang
yang mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Mu yang penuh dengan peringatan
di saat datangnya hukuman-Mu.
Ya Allah, jadikanlah kami manusia yang
benar-benar beriman, yang menyandarkan segala musibah kepada sebab-sebab
syar'i yang telah Engkau jelaskan dalam Kitab suci-Mu dan melalui lisan
mulia Rasul-Mu, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Ya
Allah, berilah kekuatan kepada umat Islam dan pemerintahnya untuk
kembali menuju jalan-Mu, untuk melakukan taubat nasuha secara lahir
batin dalam ucapan maupun perbuatan sehingga umat menjadi baik
disebabkan baiknya pemerintah yang mau meniti jalan-Mu.
Ya Allah kami
memohon kepada-Mu agar memperbaiki penguasa kaum muslimin, jadikanlah
mereka mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi, berilah mereka
petunjuk sehingga berjalan di atas kecintaan dan keridhaan-Mu, wahai
Penguasa seluruh alam.
Kami memohon kepada
Allah agar mengembalikan orang-orang yang sesat untuk dapat berjalan di
jalan-Nya, dan agar menjadikan kita semua saling bahu-membahu dalam
kebenaran, saling tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa agar kita
dapat mengembalikan umat kepada kejayaannya. Sesungguhnya Allah sebagai
penolong dan Maha-kuasa atas hal itu.
Ya Allah terimalah doa kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
(Dinukil dari buku "Hikmah dibalik Musibah"
Oleh: Fariq Gasim Anuz
Penerbit: Darus Sunnah, Jakarta)
Posted by
Administrator
4:10:00 pm