Homepage Pribadi Abu Muhammad Mukhtar bin Hasan al-Atsari

Headline.....!!!
print this page
Artikel Berdasarkan Tanggal.
Showing posts with label Status Facebook. Show all posts
Showing posts with label Status Facebook. Show all posts

PARA MUWAHHIDUN TIDAK TAKUT KEPADA JIN, SETAN, HANTU, DAN SEBANGSANYA


PARA MUWAHHIDUN TIDAK TAKUT KEPADA JIN, SETAN, HANTU, DAN SEBANGSANYA

Sekitar 10 KM dari pesantren Salafy itu ada sebuah perkampungan penduduk. Di dalam kampung tersebut ada sebuah surau (musholla) yang sudah sangat tua. Surau itu sudah puluhan tahun nganggur tidak dipakai untuk sholat. Jadinya terkesan angker, suram, dan sekilas terlihat samun dan mengerikan. Penduduk setempat tak ada satupun yang berani mendekati surau itu. Berita yang berkembang di masyarakat setempat, sering terjadi peristiwa aneh dan ganjil di surau tersebut. Peristiwa yang membuat bulu kuduk merinding.

0 comments

Harus Bisa Dibedakan Antara Bid'ah Dan Maksiat


Harus Bisa Dibedakan Antara Bid'ah Dan Maksiat...!!!


Harus bisa dibedakan antara bid'ah dan maksiat. Keduanya memiliki tinjauan yang berbeda, meskipun sama-sama haram dan terlarang dalam agama. Bahkan, bid'ah memiliki tingkat keharaman yang lebih besar daripada maksiat. Banyak atsar para Salaf yang menjelaskan perihal ini.

0 comments

..:: Nasehat Bagi Istri ::..

Nasehat Untuk Istri

 Saudariku seiman, Seorang istri haruslah pandai-pandai berterima kasih kepada suaminya atas semua yang telah diberikan suaminya kepadanya. Bila tidak, si istri akan berhadapan dengan ancaman neraka Allah Subhanahu wa Ta’ala.

0 comments

"DIBALIK" UCAPAN SELAMAT HARI NATAL"


"DIBALIK" UCAPAN SELAMAT HARI NATAL"

 Hari natal adalah hari perayaan kaum Nashrani. Apa sih yang sedang mereka rayakan?, yang sedang mereka gembirakan??.

🌎 Tentunya semua kaum Nashrani –dari Sabang sampai Merauke- sepakat bahwa mereka sedang merayakan hari kelahiran tuhan dan sesembahan mereka. Mereka tidak sedang merayakan kelahiran Yesus sebagai seorang nabi, akan tetapi merayakan kelahiran Yesus sebagai "Tuhan" atau "Anak Tuhan".

0 comments

Setitik Ilmu Balaghah...!!!

Setitik Ilmu Balaghah...!!!


Saudaraku…Apa yang anda ketahui tentang ilmu bahasa Arab? Mungkin anda menjawab Nahwu dan Sharaf…Ya anda tidak salah, namun yang perlu anda ketahui  –dan mungkin sebagian dari anda sudah tahu- diantara ilmu bahasa Arab adalah ilmu balaghah, ilmu yang tidak kalah indahnya dari dua ilmu yang disebutkan di atas, bahkan bisa jadi ilmu terindah yang dapat melengkapi kedua ilmu tersebut, hamba yang dhaif inipun merasa beruntung karena sempat mempelajari ilmu ini walau hanya menamatkan satu kitab saja, kitab itu adalah شرح دروس البلاغة  oleh asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, yang dipandu oleh Ustadzuna al-Fadhil Abu Yusuf Ahmad Sabiq hafidzahullah. Jujur saja ketika mempelajari kitab ini masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang bergelayut tatkala menghadapi penjelasan syaikh berupa syair…namun penjelasan beliau yang mudah dipahami pun juga cukup banyak, sehingga banyak faidah yang kudapatkan dari kitab tersebut…


Diantara secuil pelajaran yang sering terngiang adalah yang terkait dengan ayat

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ  

Ya..ayat yang tidak asing, yaitu ayat ke-60 dalam surat ar-Rahman. Coba buka terjemahan apa artinya?

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)”

Ayo yang sudah tahu arti dari masing-masing kosakatanya, coba kita terjemahin satu-satu :

هَلْ = apakah
جَزَاءُ الْإِحْسَانِ = balasan kebaikan[1]
إِلَّا = kecuali
الْإِحْسَانُ = kebaikan (pula)

Jadinya “Apakah balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)?” Nah mana yang bener? Yang terjemahan di atas atau terjemahan kita? Sekilas terjemahan kitalah yang bener karena هَلْ itu untuk istifham (pertanyaan), yaitu ‘apakah?’ Nah ini yang dari dulu membingungkanku kok bisa-bisanya penerjemah menerjemahkan هَلْ dengan ‘tidak ada’.

Nah saudaraku ternyata jawaban dari secuil masalah ini kutemukan dalam pelajaran balaghah, langsung saja ya kita buka kitab Syarh Durusil Balaghah[2]

وقد تخرج ألفاظ الإستفهام عن معناها الأصلي لمعان أخرى تفهم من سياق الكلام
ء2-النفي, نحو : هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Terkadang lafadz istifham keluar dari maknanya yang asal menuju makna lainnya yang -bisa- dipahami dari konteks kalimatnya.
(diantara maknanya yang ke-) 2- an-Nafyu (peniadaan) seperti : Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)” [3]

Nah jadi ndak salah kalo penerjemah mengartikan هَلْ dengan ‘tidak ada’. Kemudian berikutnya juga ada tambahan dari Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin :

والدليل على أن الإستفهام هنا للنفي أنه أتت ((إلا))ه
Dan dalil bahwasanya istifham disini bermakna nafi karena datang -setelahnya- ­Illa (kecuali)[4]

Uniknya, terjemahan Ayat-Ayat Qur’aniyyah lainnya -yang memiliki pola yang sama- ternyata ada yang tidak menggunakan aturan diatas, sebagai contoh:

Allah berfirman:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ هَلْ تَنْقِمُونَ مِنَّا إِلَّا أَنْ آمَنَّا بِاللَّهِ..
Diterjemahkan:
“Katakanlah, ‘Wahai Ahli Kitab! Apakah kalian memandang kami salah, hanya karena kami beriman kepada Allah?..”[al-Maidah-59]

Begitu pula firman-Nya:

قُلْ أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللَّهِ بَغْتَةً أَوْ جَهْرَةً هَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الظَّالِمُونَ

”Katakanlah (Muhammad), ‘Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain orang-orang zalim?’”[al-An’am-47]

Namun terjemahan -dengan pola ayat yang sama- yang menggunakan aturan diatas juga cukup banyak, diantaranya, Allah berfirman:

هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ

Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali Allah mendatangi mereka bersama malaikat dalam naungan awan,..”[al-Baqarah-210]

Begitupula firman-Nya:

ثُمَّ قِيلَ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ

“Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim itu, ‘Rasakanlah olehmu siksaan kekal. Kamu tidak diberi balasan melainkan (sesuai) dengan apa yang telah kamu lakukan’.”[Yunus-52]

Dan juga firman-Nya:

وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan barangsiapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkan wajah mereka ke dalam neraka. Kalian tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan apa yang telah kamu kerjakan.”[an-Naml-90]

Dan tentunya ayat yang kita bahas di awal
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ  

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)” [ar-rahman-60]

kesimpulannya, lafadz istifham (seperti هَلْ) pada asalnya bermakna pertanyaan, namun terkadang keluar dari maknanya yang asal menuju makna lainnya, diantaranya[5] bisa bermakna nafi  yaitu apabila terdapat setelahnya ­Illa maka maknanya menjadi peniadaan,

Satu lagi yang kudapatkan yaitu hadits Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu yang dikeluarkan oleh at-Tirmidzi Ibnu Majah dll. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:

وهل يكب الناس في النار على وجوههم أو على مناخرهم إلا حصائد ألسنتهم
Yang bisa kita artikan dengan:

“Dan tidaklah yang menyungkurkan manusia ke dalam neraka diatas wajah-wajah atau hidung-hidung mereka melainkan -karena- buah dari lisan-lisan mereka”

Inilah secuil faidah yang kudapatkan tatkala mempelajari ilmu balaghah  dari satu kitab yang tadi kusebutkan, padahal masih banyak sekali pelajaran-pelajaran yang tidak kalah indahnya...

Semoga bermanfaat…



 Catatan Facebook Ustadz Fahry Permana Hafidzahullah



[1] Kalo diterjemahan “balasan untuk kebaikah”, dan ini tidak salah. Siapa yang pernah mempelajari rangkaian mudhaf wa mudhaf ilahi akan memahami bahwa diantara maknanya adalahلِ  sehingga جزاء الإحسان   sama dengan جزاء للإحسان (balasan untuk kebaikan)

[2] Kalo punya saya terbitan Daru Iilafid Duwaliyyah-kuwait

[3] Syarh Durusil Balaghah 70-71

[4] Syarh Durusil Balaghah 71

[5] Karena banyak sekali makna-makna lainnya, diantaranya : bermakna taswiyah (penyamaan), inkar (pengingkaran), amr (perintah), nahi (larangan) dll.
0 comments

"KOMENTAR GHULUW TENTANG MUSA HAFIZH CILIK"

"KOMENTAR GHULUW TENTANG MUSA HAFIZH CILIK"

Tak dipungkiri, kita memang patut berbangga dan bersyukur terkait terlahirnya para hafizh cilik yang diharapkan kelak bisa menjadi Hamalatul Qur'an (Para Pengemban Al-Qur'an) di negeri kita tercinta ini.

Salah satu dari para Huffazh itu adalah Ananda Musa, dari Bangka Belitung, hafizhahullah. Usia belum genap 6 tahun, namun Allah telah membimbingnya untuk menghafal Kitabullah hampir khatam.

Namun, di antara euphoria, rasa syukur dan kebanggaan tersebut, sangat disayangkan terselip komentar yang ghuluw (melampaui batas, berlebih-lebihan), yang mencerminkan betapa masyarakat muslim kita masih jauh dari pengetahuan akan aqidah yang benar.

Seperti komentar berikut:

"Saya yakin Allah pun pasti bangga terhadap Musa......"

Sekilas, seolah ungkapan tersebut ringan, tak bermasalah. Namun sejatinya cukup bertentangan dengan prinsip aqidah Islam.

Mari kita perhatikan:

1. Pernyataan tersebut (maaf) telah cukup lancang menetapkan dengan keyakinan tentang perkara yang dilakukan oleh Allah. Padahal ini adalah perkara ghaib yang terkait Dzat Yang Maha Ghaib.

Dari mana kita tahu, bahkan memastikan dengan yakin, bahwa Allah bangga terhadap Musa?

Jangankan terhadap Musa, terhadap para Shahabat saja kita tidak boleh menetapkan keridhoan Allah secara ta'yin kecuali yang dita'yin oleh Allah dan Rasul-Nya. Adapun secara umum, maka kita pun hanya bisa menetapkan keridhoan Allah secara umum kepada para Shahabat.

Allah adalah Dzat Yang Paling Ghaib, Maha Ghaib. Tidak boleh menetapkan atau meyakini apapun yang terjadi pada Dzat Allah kecuali berdasarkan dalil.

Tidak boleh kita memastikan dengan yakin dan ta'yin bahwa Allah murka terhadap Fulan, Allah ridho terhadap Fulan, Allah cinta atau benci kepada Fulan; kecuali dengan dalil yang shahih.

2. Pernyataan/komentar tersebut telah menetapkan sebuah sifat bagi Allah tanpa landasan ilmu; yaitu sifat "BANGGA".

Sampai saat ini saya pribadi belum pernah mengetahui adanya dalil tentang sifat FAKHRUN (bangga) bagi Allah. Mohon dikoreksi jika saya yang keliru dalam hal ini, dan saya ucapkan banyak terimakasih.

Padahal, menetapkan Asma' wa Shifat Allah tidak boleh dilakukan kecuali berdasarkan nash dari ayat maupun hadits; bukan dengan logika, perasaan, atau praduga semata. Mengapa? Karena Allah adalah Dzat Yang Paling Ghaib dari segala yang ghaib. Kita tidak bisa mengetahui secuilpun tentang Allah kecuali lewat petunjuk-Nya yang terejawantahkan dalam ayat dan hadits yang shahih.

Al-Khulaashoh:

Mengagumi dan berbangga terhadap figur tertentu itu sah-sah saja. Namun, jangan kemudian menyeret kita pada sikap dan keyakinan yang ghuluw, yang bisa menodai keyakinan dan aqidah seorang muslim.

Kalaupun harus melibatkan Allah dalam ucapan atau keyakinan kita, maka sertakanlah kalimat "insyaAllah".

Contoh:

"InsyaAllah, Allah ridho terhadap Musa....."

Atau, ucapkanlah dalam bentuk doa dan harapan.

Contoh:

"Saya berharap, semoga Allah ridho terhadap Musa......"

Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.


1 comments

Ane dulu PB, PK, Pemabok gan. Alhamdulillah Radio itu membawaku kejalan yg Benar

Ane dulu PB, PK, Pemabok gan. Alhamdulillah Radio itu membawaku kejalan yg Benar

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Tulisan ini merupakan cerita singkat dari setumpuk pengalaman hitam yg pernah ane lakukan dimasa lalu.
Setelah lulus dari salah satu sekolah kedinasan, ane ditempatkan di Luar Jawa. Di masa lalu tempat ane kerja dikenal sebagai tempat basah. Walaupun tidak terlalu banyak ane menikmati juga kerja ditempat basah itu. Bener kata orang, lingkungan itu termasuk salah satu faktor utama yang mengubah sifat, kelakuan, gaya hidup orang. Bermula dari temen kos ane mengenalkan seorang wanita akhirnya keperjakaan ane lepas sama wanita itu, dan mulai saat itu ane menjadi “PK”, hampir setiap minggu ane mencari wanita bahkan kadang seminggu lebih dari 1 x. Dan mulai saat itu juga ane kenal dengan dunia gemerlap. Ane sesekali “on”, dan minum bir walaupun jarang.

Dikantor ane suka ngobrol-ngobrol sama satpam, pada suatu hari dia ngobrolin masalah isi badan. Kota itu terkenal dengan kekasaran penduduknya, terkenal dengan kesadisan para premannnya. Akhirnya ane terbujuk juga untuk isi badan. Ane dibawa kerumah “dukun” yg ternyata masih saudara satpam itu. Ane ngobrol2 ma dia, dia nanya ane mau apa, ane bilang mau isi badan. Dia bilang bisa, trus dia nawarin juga untuk pasang susuk. Karena ane sama sekali ga tau begituan, akhirnya ane terbujuk juga untuk pasang susuk berlian dimuka. Begitulah awal mula ane terjebak didunia perdukunan.
Ane suka diajak ma satpam itu kerumah dukun itu, ane ditawarin macem2. Akhirnya ane semakin terjebak didunia perdukunan. Ane akhirnya “berguru” sama dia. Ane diajarin berbagai macem mantra/ilmu. Tapi semua itu tidak gratis. Untuk mengambil satu ilmu diperlukan ayam hitam/ayam putih, kembang 7 rupa, gaharu, kdg telur ayam kampung, telur bebek, telur angsa, dll. Awal2 berguru harga ayam hitam masih sekitar 150rb seekor, tapi harganya naik terus menjadi jutaan. Padahal sudah berpuluh2 ekor ayam yg dipakai. Sudah puluhan susuk dari emas, intan, berlian, mutiara yg ane pasang dari ujung rambut sampe ujung kaki, bahkan sampe di Mr P pun ane pasangin. Kalo dihitung2 mungkin habis puluhan sampai seratusan juta didukun itu. Itu jg bkn uang halal.
Perjalanan ane berubah setelah ane pindah kantor di Jakarta. Ane tidak lagi masuk didunia perdukunan. Karena hubungan ane sama dukun itu sudah putus karena suatu masalah. Tapi sesekali ane dateng ke “pak kyai” di daerah banten untuk isi badan, pengasihan, jimat juga. Dijakarta ane masih tetep jadi PK, PB. Hampir setiap minggu ane mencari wanita. Di tempat kos ane kenal lagi ma seseorang, dia mengenalkan ane ke dunia gemerlap jakarta. Akhirnya ane pun jadi drunken master, hampir setiap minggu ane buka botol, kdg seminggu 2-3x. Tentu saja kalo mabok harus ada bumbunya (wanita). Dari kemang, sampe kota pernah ane dtgi. Kadang ane sampe bandung, bogor jg.

Ane jg suka ganti ganti pacar, kalau “sdh dapet” ane cari2 alesan buat mutusin pcr ane. Ane jg sering HTSan sama wanita yg baru ane kenal. Suatu saat pacar ane telat mens 1 minggu, ane bingung harus gimana, akhirnya ane ajak periksa kedokter tapi blm ada hasilnya. Ane ajak pacar ane minum2. Selanjutnya ya begitulah.....

Habis kejadian itu ane mikir. Hidup ane kok kyk gini, mau sampe kapan ane kayak gini......... Sudah puluhan/mungkin lebih dari seratus wanita, ane jg sdh sering kena penyakit GO...

Mulai saat itu ane mulai ninggalin dunia gemerlap,,, ane ga minum2 lagi, walopun kdg2 msh suka dugem.. Ane jg ga maen wanita lagi... Dan akhirnya ane niatin untuk sholat tahajud, walopun susah bangun, sesekali ane bisa juga sholat tahajud. Ane berdoa kepada Allah supaya diberikan HidayahNya.. Itulah doa yg ane panjatkan setiap x sholat tahajud..

Dikantor ane ada seorang temen, dulu slengekan, suka merokok. Tapi itu dulu... Dia suka minta didonlodin kajian di radiorodja.com. Ane sering donlodin tu kajian2nya buat dia. Ane suka liat sholat dimushola, koq gerakannya aneh, beda sama yg pernah ane pelajari dari sd sampe skrg.

Akhirnya ane penasaran jg tu sama radiorodja. Akhirnya sesekali ane denger tu radiorodja via streaming.
Ada seorg temen yg ngajak ane ngaji. Ane mau juga ngaji sama dia, kebetulan topik yg dibahas tentang pengenalan tauhid. Karena ngajinya seminggu Cuma sekali, ane ngerasa kurang. Ane coba tanya ke pak ustadznya tentang radio rodja. Dia jawab bagus tu, denger aja.

Ane dulu denger musik nonstop, dikosan chanel V & MTV ga pernah mati, dijln jedag2 terus. Dikantor winamp ga pernah mati. Mulai saat itu ane sering denger radiorodja, baik dikantor dijln maupun dikos. Tapi kdg masih suka jg denger musik. Kalo ada hal yg membingungkan yg ane denger diradio, ane nanya ke pak utadz. Alhamdulillah sampai skrg radiorodja bisa ane denger terus dirumah, dikantor, dijalan. Banyak sekali ilmu yg ane dapet. Ilmu yg haq, sesuai Al Quran dan As Sunnah, sesuai pemahaman para shahabat.

Sejak itu ane sedikit demi sedikit berubah. Alhamdulillah, Allah memberikan hidayah Sunnah kepada ane, semoga ane bisa istiqomah sampai mati. Karena yg berat bukanlah HIDUP di atas Islam dan Sunnah, namun yg berat adalah MATI di atas Islam dan Sunnah

Semoga kita bisa menambil pelajarannya. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Tapi jangan sampai terlambat untuk bertobat, jangan sampai keduluan ajal menjemput kita. Karena kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita, mungkin malem ini, besok, lusa.. Berdoalah agar Allah memberikan kita hidayah Nya dan bisa istiqomah sampai mati. Allahu musta'an

Ada beberapa org yg nganggep hanya karangan. Wallohi ini adalah cerita hidup ane, gada yg dikarang ato dibuat2. Tapi id ane ini ane ini emank bikin baru, karena tidak mungkin ane bikin trit kyk gini pake id asli. Karena Allah melarang untuk membuka aib sendiri

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيْزِ بْنِ عَبْدِ اللهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ ( كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ)

Telah mengabarkan kepada kami Abdul ‘Aziz bin Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Ibrohim bin Sa’d dari anak saudaraku Ibnu Syihab dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah, dia mengatakan, “Aku mendengar Abu Huroiroh mengatakan, “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan (buruk –ed.) pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya (berupa perbuatan buruk – ed.). Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh (keesokan harinya –ed.)”[HR. Bukhori no. 6069 dan Muslim no. 2990].

Pentingnya Ilmu Sebelum Beramal
1 comments

* Edisi: Mu'asyaratuna.........!!!!

Tak jarang, saat dia sudah tidur terlelap dalam buaian mimpi, aku pandangi wajahnya nan teduh dan bersahaja. Aku amati gurat-gurat parasnya yang tulus, keibuan, dan penuh cinta.
Hatiku bergetar. Titik airmataku pun tak terbendung lagi. Aku terharu dengan sosok yang tegar di sampingku ini. Segala pengorbanannya, ketulusannya, perhatiannya, kesabarannya, pengabdiannya, membuatku amat tentram menjalani hari bersamanya; meski kami tak berlimpah dunia.

Ku belai lembut rambutnya. Ku kecup pelan keningnya, seiring haru biru yang membuncah dalam dada. Ku cebiskan lirih untaian kata:

"Trimakasih, Bidadariku...... Jazakillahu khairan, atas segala cinta kasihmu, lelah letihmu, dan kesetiaanmu dalam meniti rumahtangga kita dari waktu ke waktu.

Engkau selalu ada bersamaku, menemani hari-hariku, dengan semua kekurangan dan kelemahanku.

Tak pernah sekalipun ku dengar lisanmu mencelaku. Tak pernah sepatahpun ucapmu menuntutku. Tak pernah secuilpun tuturmu memprotesku.

Engkau selalu memahamiku. Engkau selalu menerimaku. Engkau selalu memaafkanku, meski aku selalu kurang dalam peranku.

Engkau selalu tersenyum. Engkau selalu mengalah. Engkau selalu mendengar dan siap dalam suka duka.

Sungguh, hadirmu membuatku mengerti akan makna sebuah cinta dan pengorbanan. Pribadimu lebih indah dari permata yang berkilauan.

Maafkan aku yang tak sempurna bagi hidupmu. Hanyalah kekuatan cinta dan doaku untukmu, semoga engkau selalu sehat, selalu dalam perlindungan dan keberkahan Rabb semesta alam.

Engkaulah bidadariku di dunia ini. Dan aku berharap, engkau tetap menjadi bidadariku di surga nanti.

Tidurlah, Sayang....... Seiring doa dan harapan, semoga esok hari terbentang segala asa dan kebahagiaan........"

0 comments
 
Support me : On Facebook | On Twitter | On Google_Plus
Copyright © 2011. Website's : Mukhtar Hasan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger