Homepage Pribadi Abu Muhammad Mukhtar bin Hasan al-Atsari

* Edisi: Mu'asyaratuna.........!!!!

Tak jarang, saat dia sudah tidur terlelap dalam buaian mimpi, aku pandangi wajahnya nan teduh dan bersahaja. Aku amati gurat-gurat parasnya yang tulus, keibuan, dan penuh cinta.
Hatiku bergetar. Titik airmataku pun tak terbendung lagi. Aku terharu dengan sosok yang tegar di sampingku ini. Segala pengorbanannya, ketulusannya, perhatiannya, kesabarannya, pengabdiannya, membuatku amat tentram menjalani hari bersamanya; meski kami tak berlimpah dunia.

Ku belai lembut rambutnya. Ku kecup pelan keningnya, seiring haru biru yang membuncah dalam dada. Ku cebiskan lirih untaian kata:

"Trimakasih, Bidadariku...... Jazakillahu khairan, atas segala cinta kasihmu, lelah letihmu, dan kesetiaanmu dalam meniti rumahtangga kita dari waktu ke waktu.

Engkau selalu ada bersamaku, menemani hari-hariku, dengan semua kekurangan dan kelemahanku.

Tak pernah sekalipun ku dengar lisanmu mencelaku. Tak pernah sepatahpun ucapmu menuntutku. Tak pernah secuilpun tuturmu memprotesku.

Engkau selalu memahamiku. Engkau selalu menerimaku. Engkau selalu memaafkanku, meski aku selalu kurang dalam peranku.

Engkau selalu tersenyum. Engkau selalu mengalah. Engkau selalu mendengar dan siap dalam suka duka.

Sungguh, hadirmu membuatku mengerti akan makna sebuah cinta dan pengorbanan. Pribadimu lebih indah dari permata yang berkilauan.

Maafkan aku yang tak sempurna bagi hidupmu. Hanyalah kekuatan cinta dan doaku untukmu, semoga engkau selalu sehat, selalu dalam perlindungan dan keberkahan Rabb semesta alam.

Engkaulah bidadariku di dunia ini. Dan aku berharap, engkau tetap menjadi bidadariku di surga nanti.

Tidurlah, Sayang....... Seiring doa dan harapan, semoga esok hari terbentang segala asa dan kebahagiaan........"

Silakan Share Artikel Ini :

Post a Comment

Perihal :: Mukhtar Hasan ::

لا عيب على من أظهر مذهب السلف وانتسب إليه واعتزى إليه، بل يجب قبول ذلك منه بالاتفاق؛ فإن مذهب السلف لا يكون إلا حقًا

Tidaklah aib (tercela) bagi orang yang menampakkan madzhab salaf, bernisbat kepadanya dan berbangga dengannya. Bahkan wajib menerima pernyataan tersebut darinya dengan kesepakatan, karena sesungguhnya tidaklah madzhab salaf itu melainkan kebenaran.

Atau silahkan gabung di Akun facebook saya

================================
Semoga komentar anda bermanfaat bagi kami dan bagi anda

 
Support me : On Facebook | On Twitter | On Google_Plus
Copyright © 2011. Website's : Mukhtar Hasan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger