Al Ustadz Abu Qotadah hafidzohullah, lahir di Rancailat, suatu daerah di
pesisir pantai selatan, pesisir yang bertatapan langsung dengan benua
Australia.
Suka cita pendidikan dasar diselesaikan dikampung halaman, adapun pendidikan pertama dan menengah diselesaikan di tanah rantau, di jantung Kota Tasikmalaya, tepatnya di Persis Cempaka Warna, Tamansari – Kecamatan Cihideung.
LIPIA, jenjang pendidikan yang pula pernah ditempuh oleh beliau hafidzohullah; yang kemudian sebagaimana kebiasaan para penuntut ilmu dari masa kemasa, yang selalu rihlah untuk mencari ilmu, mendatangi majlisnya para ulama, karena diantara tabi’at dan keberkahan ilmu adalah didatangi bukan mendatangi. Pada tahun 1996 beliau safar ke negri Yaman, negri yang mendapat do’a khusus baginda Rasulallah , “negri didikan” sahabat yang paling mengetahui halal dan haram; Mu’adz bin Jabal radiyallahu ‘anhu, tanah kelahiran Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, negrinya Imam Syaukani dan As Son’ani rahimahumullah. Selama 4 tahun lebih beliau tinggal di Darul Hadis-Dammaj, duduk dimajlinya ahli hadis negri Yaman, pembawa panji sunnah pemberantas bid’ah, Al ‘Alamah Al Muhaddis Abu Aburahman Muqbil bin Hadi al-wadi’i rahimahullah.
Guru-guru beliau selain Al Muhaddis Al ‘Alaamah Muqbil bin Hadi rahimahullah sangatlah banyak, diantaranya :
Al Ustadz hafidzohullah sebagaimana kami dengar dan kami lihat dari catatan-catatan serta ta’liq beliau pada beragam kitab, beliau telah mempelajari beragam disiplin ilmu dengan menylesaikan kitab-kitab standar bagi seorang pencari ilmu, sebagaimana beliau pun telah mempelajari kitab-kitab yang hanya dipelajari oleh orang-orang tertentu yang telah melewati tahapan-tahapan ilmu yang sangat panjang, hafidzohullah. Juga diantara yang kami ketahui, beliau hafal kitab Bulughul Marram dan Riyadushalihin, semoga Allah membarkahi beliau dan keluarganya, amin.
Pada tahun 2000, beliau pulang ke Nusantara, berjalan bersama kakak dan sahabat tercinta, meretas dakwah dan juga mengkader para pencari ilmu dengan mengadakan program tadribud dua’at. Ia merupakan program cikal bakal lahirnya program-program pendidikan yang lain di Ma’had Ihya As Sunnah.
Diantara murid-murid yang pernah merasakan ranumnya ilmu melalui tangan beliau diawal-awal kedatangan beliau ke Indonesia adalah :
Diantara wasiat beliau kepada murid-muridnya, dan tentunya itu pun wasiat bagi kaum muslimin seluruhnya untuk :
Biografi singkat ini tidaklah mengambarkan walau sebulir gandum dari perjalanan hidup dan perjuangan beliau hafidzohullah, mudah-mudahan yang singkat ini menjadi bermanfa’at.
__________________________________
*Ditulis oleh seorang murid yang miskin ilmu dan faqir terhadap ampunan Allah Ta’ala, memenuhi permintaan pengurus OSMIASTRI bidang majalah dan mading.
Sumber : Cerama Agama Ust Abu Qatadah
Suka cita pendidikan dasar diselesaikan dikampung halaman, adapun pendidikan pertama dan menengah diselesaikan di tanah rantau, di jantung Kota Tasikmalaya, tepatnya di Persis Cempaka Warna, Tamansari – Kecamatan Cihideung.
LIPIA, jenjang pendidikan yang pula pernah ditempuh oleh beliau hafidzohullah; yang kemudian sebagaimana kebiasaan para penuntut ilmu dari masa kemasa, yang selalu rihlah untuk mencari ilmu, mendatangi majlisnya para ulama, karena diantara tabi’at dan keberkahan ilmu adalah didatangi bukan mendatangi. Pada tahun 1996 beliau safar ke negri Yaman, negri yang mendapat do’a khusus baginda Rasulallah , “negri didikan” sahabat yang paling mengetahui halal dan haram; Mu’adz bin Jabal radiyallahu ‘anhu, tanah kelahiran Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, negrinya Imam Syaukani dan As Son’ani rahimahumullah. Selama 4 tahun lebih beliau tinggal di Darul Hadis-Dammaj, duduk dimajlinya ahli hadis negri Yaman, pembawa panji sunnah pemberantas bid’ah, Al ‘Alamah Al Muhaddis Abu Aburahman Muqbil bin Hadi al-wadi’i rahimahullah.
Guru-guru beliau selain Al Muhaddis Al ‘Alaamah Muqbil bin Hadi rahimahullah sangatlah banyak, diantaranya :
- Asy-Syaikh Yahya Al Hajuri hafidzohullah
- Asy-Syaikh ‘Abdurrahman bin Mar’i Al-‘Adani Al-Hadhrami hafidzohullah
- Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Mar’i Al-‘Adani Al-Hadhrami hafidzohullah
- Asy-Syaikh Abu ‘Ubaidah Al Jaawi Al Libiy hafidzohullah
- Asy-Syaikh Abu ‘Ubaidah Al Misyrothiy Al Libiy hafidzohullah
- Asy-Syaikh ‘Abdullah Imam hafidzohullah
- Asy-Syaikh Abu Salma Al Libiy hafidzohullah
- Asy-Syaikh Muhammad Al ‘Udainiy hafidzohullah
- Asy-Syaikh ‘Abdullah Al ‘Udainiy hafidzohullah
Al Ustadz hafidzohullah sebagaimana kami dengar dan kami lihat dari catatan-catatan serta ta’liq beliau pada beragam kitab, beliau telah mempelajari beragam disiplin ilmu dengan menylesaikan kitab-kitab standar bagi seorang pencari ilmu, sebagaimana beliau pun telah mempelajari kitab-kitab yang hanya dipelajari oleh orang-orang tertentu yang telah melewati tahapan-tahapan ilmu yang sangat panjang, hafidzohullah. Juga diantara yang kami ketahui, beliau hafal kitab Bulughul Marram dan Riyadushalihin, semoga Allah membarkahi beliau dan keluarganya, amin.
Pada tahun 2000, beliau pulang ke Nusantara, berjalan bersama kakak dan sahabat tercinta, meretas dakwah dan juga mengkader para pencari ilmu dengan mengadakan program tadribud dua’at. Ia merupakan program cikal bakal lahirnya program-program pendidikan yang lain di Ma’had Ihya As Sunnah.
Diantara murid-murid yang pernah merasakan ranumnya ilmu melalui tangan beliau diawal-awal kedatangan beliau ke Indonesia adalah :
- Ustadz Hazim
- Ustadz Zainal Abidin
- Ustadz Abu Thurab Abdul Ghofur
- Ustadz Taufiq Erwin
- Ustadz Abu Abdurrahman Zakaria Ahmad
- Ustadz Amrin Musthofa
- Ustadz Abu Sa’id Ahmad Nurrahman
- Ustadz Abu Barjas
- Ustadz Abu Zufar Sabiq Mubarak
- Ustadz Hermawan
- Ustadz Abduh
- Ustadz Abu Ghifar Cep Dedin
- Ustadz Abdul Ghani, dan selain mereka hafidzohumullah.
Diantara wasiat beliau kepada murid-muridnya, dan tentunya itu pun wasiat bagi kaum muslimin seluruhnya untuk :
- Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, sebab ilmu adalah sumber segala kebaikan, dan kebodohan sumber seluruh keburukan.
- Senantiasa komitmen dengan manhaj dan aqidah salafus shalih
- Bersikap hikmah dalam berdakwah
- Menjaga persatuan kaum muslimin, terkhusus sesama ahlu sunnah
- Menghindari pintu-pintu fitnah.
Biografi singkat ini tidaklah mengambarkan walau sebulir gandum dari perjalanan hidup dan perjuangan beliau hafidzohullah, mudah-mudahan yang singkat ini menjadi bermanfa’at.
__________________________________
*Ditulis oleh seorang murid yang miskin ilmu dan faqir terhadap ampunan Allah Ta’ala, memenuhi permintaan pengurus OSMIASTRI bidang majalah dan mading.
Sumber : Cerama Agama Ust Abu Qatadah
Hafidzohumullah
ReplyDelete