BIMBINGAN MENJAGA KEHARMONISAN HUBUNGAN SUAMI ISTERI DALAM RUMAH TANGGA
asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
Seorang penanya berkata:
Jawaban:
Bentuk pergaulan yang baik kepada mereka (isteri) :
- Yang pertama, adalah dengan
Bersabar terhadap mereka, mengajari mereka, mendidik mereka adab yang baik, dan menghasung mereka untuk berpegang teguh dengan syari'at, yaitu Al Qur'an dan Sunnah.
- Kemudian setelah itu, dengan menunjukkan kasih sayang kita kepada mereka:
Dengan perkataan yang indah, pergaulan yang baik, memberikan hadiah, dan yang semisalnya Kemudian juga dengan berlemah lembut kepada mereka ketika muncul dari
mereka sebuah kesalahan, karena wanita (isteri itu) memikul tanggung
jawab pekerjaan rumah tangga yang terkadang menimbulkan rasa tertekan
pada diri mereka sehingga menyebabkan mereka terjatuh pada kesalahan.
Maka yang wajib atas kalian (para suami) adalah berbuat baik kepada
mereka, karena Allah -Jalla wa 'Ala- memerintahkan hal ini, Allah
berfirman:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ
"Dan pergaulilah mereka dengan baik!" (An-Nisa':19)
- Allah memerintahkan untuk mempergauli/memperlakukan mereka dengan baik.
Dan hendaknya engkau menjauhkan diri dari memukul wanita walaupun dia berbuat kesalahan dengan tidak menunaikan hakmu.
Sesungguhnya 'Aisyah, ibunda kaum mu'minin, -radhiyallahu 'anha- berkata:
((مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- بِيَدِهِ قَطُّ امْرَأَةً وَلَا خَادِمًا))
"Tidak pernah sekalipun Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-
memukul wanita (isterinya) maupun pelayan dengan tangan beliau."
وكان - عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ-
يؤدِّب أحيانًا بالهجر لأزواجه إذا حصل الخطأ، فأنتَ أيها الأخ السائل
عليك بالإحسان في القولِ والفعلِ وستجِدُ - إن شاء الله تبارَكَ وتعالى-
Dahulu beliau -'alaihi ash-sholatu wa as-salaamu- terkadang memberikan
hukuman kepada istri-istri beliau (dalam rangka mendidik, pen) dalam
bentuk hajr (boikot) jika mereka berbuat kesalahan. Maka engkau -wahai saudara penanya-, wajib atasmu untuk bersikap baik
dengan perkataan maupun perbuatan, maka engkau akan mendapati kebaikan
dari istrimu -in sya Allah Tabaraka wa Ta'ala-.
Jika engkau bersabar, engkau akan bisa bersenang-senang dengan wanita di atas kebengkokan yang ada pada dirinya. Jika engkau tidak mampu bersabar, engkau gelisah dan marah lalu engkau berusaha untuk "meluruskan" nya, maka bisa jadi engkau akan "mematahkan" nya yang itu bermakna menceraikannya.
الخير من أهلِك، فإذا صبرت استمتعتَ بالمرأة على عِوَجٍ فيها، وإن أنتَ لم
تَصبِر جزِعت فغضِبتَ فذهبتَ لتُقيمها فربما كسرتها وكَسْرُها طلاقها
Jika engkau bersabar, engkau akan bisa bersenang-senang dengan wanita di atas kebengkokan yang ada pada dirinya. Jika engkau tidak mampu bersabar, engkau gelisah dan marah lalu engkau berusaha untuk "meluruskan" nya, maka bisa jadi engkau akan "mematahkan" nya yang itu bermakna menceraikannya.
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
((ولا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً))
"Janganlah seorang mu'min membenci seorang mu'minah.
((إِنْ سَخِطَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا خُلُقًا آخَرَ))
Jika dia membenci
dari dirinya suatu akhlak, dia akan ridha akhlak yang lain yang ada
padanya."
Maka yang wajib atasmu, jika engkau melihat dari
istrimu sesuatu yang membuatmu tidak suka/benci, maka ingatlah
amalan-amalan baiknya, sesungguhnya hal itu bisa menghilangkan
kesedihanmu dengan izin Allah -Tabaraka wa Ta'ala-.
Kesimpulan dari ini semua, hubungan suami istri akan bisa langgeng dengan baiknya pergaulan di antara keduanya."
Alih bahasa : Abu Luqman
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Siapa syaikh Muhammad bin hadi itu Pak_Mukhtar?
ReplyDeleteSyaikh Muhammad bin Hadi al Madkhali, Ulama’ Ahlusunnah dari Saudi Arabia.
ReplyDelete