Stai Ali bin Abi Thalib Surabaya
Sejarah Singkat
Sebelum berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib
sekitar sepuluh tahun yang lalu, berdirilah sebuah lembaga pengajaran
bahasa Arab dan Ilmu-ilmu Islam yang dikenal dengan nama Ma’had Ali
Al-Irsyad Surabaya. Dengan masa belajar 2 tahun, Ma’had Ali Al-Irsyad
mengadopsi kurikulum dari Universitas Islam Imam Ibnu Su’ud Saudi
Arabia. Seiring dengan berjalannya waktu, Ma’had Ali Al-Irsyad telah
banyak mencetak lulusan-lulusan yang mempunyai kemampuan berbahasa Arab
dan ilmu-ilmu Islam yang bagus. Sebagian besar lulusan melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, baik di luar negeri seperti
di Universitas Islam Madinah, dan di dalam negeri seperti di LIPIA
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta, dan di beberapa
universitas Islam lainnya di Indonesia.
Waktu Pendirian
Awal pendirian STAI bermula dari Ma’had Ali yang mengajarkan
Bahasa Arab secara intensif selama 4 semester (2 tahun). Ma’had Ali
Al-Irsyad didirikan pada bulan Oktober tahun 1996. Dengan mengadopsi
kurikulum dari Universitas Imam Ibnu Su’ud Kerajaan Saudi Arabia.
Kemudian pada tahun 2006, awal perencanaan progam S1 yang akhirnya
ditindak lanjuti dengan mengurus izin ke KOPERTAIS IV SURABAYA, hingga
mendapatkan pengesahan dengan SK Dirjen Pendidikan Islam No.
Dj.I/495/2007, tertanggal 17 Desember 2007.
Status
Status Sekolah Tinggi Agama Islam Ali bin Abi Thalib Surabaya
adalah terdaftar di DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA ISLAM
dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : Dj.I/495/2007, tertanggal 17 Desember 2007.
Visi STAI Ali bin Abi Thalib :Visi dan Misi
- Menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Unggulan dalam bidang Bahasa Arab, Agama dan Pendidikan Islam.
- Menjadi cikal bakal lahirnya Universitas Islam bermetode salaf di Indonesia.
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis Islam bermanhaj salaf
- Mengintensifkan dakwah Islamiyah melalui pengajaran bahasa Arab
- Mencetak generasi serta kader-kader yang berkualitas tinggi dalam aqidah, ibadah dan akhlaq serta ilmu-ilmu Islam lainnya sebagai penerus misi para Nabi dan Rasul terutama di bidang dakwah dan pendidikan.
- Menyiapkan sarjana pendidikan Islam yang unggul yang bermanfaat umumnya bagi masyarakat luas secara legal, formal, diakui dan dibutuhkan masyarakat, lembaga, instansi dan pemerintahan.
Lambang
Penjelasan Lambang STAI Ali bin Abi Thalib:
- Bentuk dan Isi Lambang:
- Sebuah kitab terbuka
- Tulisan Arab Al-Qur’an dan as-Sunnah
- Matahari terbit
- Tangga berundak 2 tingkat
- Pena yang berdiri
- Tulisan Arab yang berbunyi Li Ta’limi al-Lughah al-Arabiyyah wa ad-Dirosat al-Islamiyyah
- Tulisan Arab yang berbunyi Ma’had Ali bin Abi Thalib
- Tulisan Sekolah Tinggi Ali Bin Abi Thalib Surabaya
- Warna Lambang: Warna lambang adalah hijau, sedangkan gambar matahari adalah kuning dan warna tulisan adalah hitam.
- Makna Lambang:
- Kitab yang terbuka dan berdiri menunjukkan wawasan keilmuan.
- Tulisan Al-Qur’an dan as-Sunnah menandakan bahwa wawasan keilmuan yang dicari dan dipelajari adalah wawasan keilmuan yang berdasarkan Al-Qur’an dan as-Sunnah.
- Matahari yang bersinar bermakna penyebaran dakwah Islam ke segala penjuru.
- Tangga berundak dua menandakan bahwa menuntut ilmu bertahap dan dimulai dari bawah.
- Pena yang berdiri menunjukkan setiap ilmu yang kita pelajari hendaklah dicatat dengan baik.
- Tulisan Arab Li ta’limi al-Lughah al-Arabiyyah wa ad-Dirosat al-Islamiyyah adalah sekolah ini mempelajari dan mengajarkan bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman.
- Tulisan Ma’had Ali bin Abi Thalib adalah dalam menuntut ilmu mengambil suri tauladan dari generasi sahabat, karena mereka adalah generasi terbaik yang telah Allah munculkan di atas dunia ini.
- Tulisan Sekolah Tinggi Ali Bin Abi Thalib Surabaya adalah kebanggaan Almamater
Tujuan didirikannya STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya mencakup 2 hal, yaitu tujuan umum dan khusus.Tujuan
Tujuan Umum
- Kaderisasi pribadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.
- Menyiapkan para pendidik dan da’i Islam yang bermanhaj salaf (sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Tujuan Khusus
Sesungguhnya tujuan lembaga STAI Ali bin Abi Thalib adalah menghasilkan lulusan sarjana pendidikan Islam Unggulan yang profesional di bidangnya. Oleh karena itu, selesai mengikuti pendidikan di STAI Ali bin Abi Thalib, diharapkan lulusannya memiliki kemampuan dan kecakapan (kompetensi) sebagai berikut:
- Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang lurus dan istiqomah di atasnya.
- Berakhlaq karimah dan senantiasa menegakkan sunnah Rasulullah `.
- Mampu beribadah dengan baik dan benar.
- Memiliki ilmu-ilmu agama yang memadai dan menguasai materi kurikulum Agama untuk SD-SLTA.
- Mampu menciptakan suasana kelas yang aktif dan menyenangkan (active learning) atau PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
- Memahami kondisi siswa secara menyeluruh yang menjadi subyek didik.
- Menguasai ilmu pendidikan dan metodologi pembelajaran dan medianya, sehingga siswa mudah memahami pelajaran.
- Dapat berkomunikasi secara baik dengan sesama guru, siswa, pimpinan dan seluruh staf lembaga pendidikan, orang tua siswa, serta masyarakat,.
- Memiliki cakrawala pikir yang luas, memahami keadaan Indonesia dan adat-istiadatnya, serta sanggup menyikapinya secara bertanggung jawab.
- Memiliki ketrampilan berbahasa Arab, Inggris, dan Indonesia secara aktif baik lisan dan tulisan.
- Mampu menumbuhkan iklim belajar dan budaya belajar serta memanfaatkan sumber-sumber belajar.
- Mampu mendesain, mengelola, mengevaluasi, dan mengembangkan program pembelajaran dengan baik.
- Mampu mengelola kelas, siswa, dan semua administrasi akademik.
- Memiliki semangat juang yang tinggi, ikhlas, dan sabar di dalam mendidik, serta bertawakkal hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Standar kompetensi minimal Sarjana STAI Ali bin Abi Thalib adalah:Standar Lulusan
- Beraqidah dengan benar (menegakkan Tauhidulloh dan memberantas kesyirikan), yakni aqidah ahlu sunnah wal jama’ah sesuai pemahaman salafush sholih.
- Praktek beribadah sehari-hari dengan benar sesuai Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menjauhi perbuatan bid’ah.
- Berakhlaq karimah terhadap Allah, dirinya, dan sesama makhluk, serta menerapkan adab-adab Islami sehari-hari.
- Menguasai ruang lingkup Agama Islam (yang mencakup aqidah, syari’ah, dan akhlaq/adab).
- Menguasai materi pelajaran Agama Islam SD s/d SLTA.
- Menguasai materi pelajaran Bahasa Arab SD s/d SLTA.
- Hafal al-Qur’an minimal 7 juz.
- Hafal hadits Arbain Nawawi dan hadits-hadits ahkam.
- Menguasai Bahasa Arab, Inggris, Indonesia lisan dan tulisan dengan aspek-aspek bahasanya.
- Menguasai didaktik dan metodik Agama Islam dan Bahasa Arab.
- Menguasai komunikasi edukatif dan prakteknya.
- Mampu memahami tahap-tahap perkembangan anak dan implikasinya bagi pendidikan.
- Menjalin hubungan baik dengan sesama guru, siswa, orang tua, staf sekolah, dan masyarakat.
- Mampu menempatkan diri dengan benar di dalam lingkungan tempat tinggalnya.
Post a Comment
Perihal :: Mukhtar Hasan ::
لا عيب على من أظهر مذهب السلف وانتسب إليه واعتزى إليه، بل يجب قبول ذلك منه بالاتفاق؛ فإن مذهب السلف لا يكون إلا حقًا
Tidaklah aib (tercela) bagi orang yang menampakkan madzhab salaf, bernisbat kepadanya dan berbangga dengannya. Bahkan wajib menerima pernyataan tersebut darinya dengan kesepakatan, karena sesungguhnya tidaklah madzhab salaf itu melainkan kebenaran.
Atau silahkan gabung di Akun facebook saya
================================
Semoga komentar anda bermanfaat bagi kami dan bagi anda