Homepage Pribadi Abu Muhammad Mukhtar bin Hasan al-Atsari

PUASA JALAN MENUJU SURGA Bag : Pertama

PUASA JALAN MENUJU SURGA Bag : Pertama
Oleh: Abu Hamzah Utsman Abdul Mujieb Al Banjary

الصيام طريق إلى الجنة
الصوم أحكامه وفضائله وآدابه وسننه
باللغة الإندونيسية
إعداد:
أبي حمزة  عثمان عبد المجيب البنجاري

➡ARTI PUASA SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI

 Puasa  secara bahasa (etimologi) yaitu al-imsak yang berarti menahan. Allah  Azza wa Jalla berfirman:

فَكُلِىْ وَاشْرَبِىْ وَقَرِّيْ عَيْناً فَإِمَّا تَرَيِنَّ ِمنَ اْلبَشَرِ أَحَداً فَقُوْلىِ إِنّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمَانِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ اْليَوْمَ إِنْسِيّاً“

Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: ``Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.” [Q.S. Maryam: 26].


Lafadz Shauman pada ayat diatas artinya menahan.

Adapun secara syara` (terminologi) artinya beribadah kepada Allah  Azza wa Jalla dengan cara  menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri dan dari setiap yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar kedua (shubuh) hingga terbenam matahari dengan niat puasa sebagai bentuk ibadah kepada Allah  Azza wa Jalla. (Al-Fiqh al-Islami: 623).

➡HUKUM PUASA RAMADHAN

Puasa bulan Ramadhan hukumnya adalah fardu `ain, berdasarkan nash dari al-Qur`an dan as-Sunnah serta Ijma` kaum muslimin. Adapun nash dari al-Qur`an adalah firman Allah Ta`ala:

يَاأََيُّهَا اَّلِذْينَ آ مَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى اَّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ“

Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [Q.S.  Al-Baqarah: 183].

Dan dalil dari sunnah, bahwasannya Rasulullah  bersabda:

(( بُنِيَ اْلإسْلاَ مُ عَلىَ خَمْسٍ. وَذَكَرَ مِنْهَا: صَوْمَ رَمَضَانَ ))

“Islam itu dibangun atas dasar lima perkara, Nabi  r menyebutkannya diantaranya: Puasa Ramadhan.”  [HR. Al Bukhari: 8 dan Muslim: 16].

Oleh karena itu barangsiapa yang berbuka tanpa udzur syar`i maka ia  telah terjerumus ke dalam dosa besar. Umat Islam telah sepakat tentang wajibnya puasa Ramadhan dan bahwasannya puasa merupakan rukun diantara rukun-rukun Islam, oleh karena itu barangsiapa yang mengingkari tentang wajibnya puasa tersebut maka ia telah kafir, barangsiapa yang meninggalkannya karena malas melaksanakan kewajiban puasa, maka ia berada diatas marabahaya. Sebahagian Ulama berpendapat orang tersebut kafir murtad, akan tetapi pendapat yang kuat  ia tidak kafir murtad tetapi ia fasiq diantara orang-orang yang fasiq. (Lihat Majmu` Fatawa Syaikh Ibnu al-Utsaimin: 19/12).

Puasa Ramadhan adalah merupakan ibadah yang Allah Ta`ala wajibkan atas setiap muslim dan muslimah, baligh, berakal, mampu melaksanakannya, mukim (tidak safar) serta tidak ada penghalang yang menghalanginya seperti haidh dan nifas bagi wanita.

Allah Ta`ala wajibkan berpuasa atas umat Islam  sebagaimana Allah Ta`ala wajibkan kepada umat-umat sebelum umat Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. [Baca: Al-Baqarah: 183].

Pada mulanya puasa ramadhan itu, Allah Ta'ala wajibkan kepada umat Islam atas dasar attakhyir artinya memilih antara berpuasa atau tidak, akan tetapi bila tidak berpuasa maka ia berkewajiban memberikan fidyah, yaitu memberi makan setiap harinya seorang miskin [Zaadul ma`ad: 2/30-31]

Kemudian tahapan berikutnya Allah Ta`ala wajibkan berpuasa  tanpa takhyir (adanya pilihan lain, melainkan musti wajib berpuasa) ketika turun ayat:

فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“Karena itu, barangsiapa diantara kamu hadir (di Negeri tempat tinggalnya) dibulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” [QS. Al-Baqarah: 185].

➡KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

1. Sesungguhnya Puasa Ramadhan Itu Merupakan Rukun Yang Keempat Diantara Rukun Islam.

 Allah  Azza wa Jalla berfirman:

يَاأََيُّهَا اَّلِذْينَ آ مَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى اَّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ“

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [Q.S. Al-Baqarah: 183].

2. Pada Bulan Ramadhan diturunkannya Al-Quran, Sebagi Petunjuk Bagi Umat Manusia.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ اْلقُرْانُ هُدًى لِلنَّاسِ  وَبَيِّنَاتٍ مِنَ اْلهُدَى َواْلفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,  bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” [Q.S. Al-Baqarah: 185].

3. Bahwasanya Puasa Ramadhan Itu Sebanding Dengan Puasa Sepuluh Bulan.

Keutamaan ini termaktub dalam Musnad Imam Ahmad 5/280 dan dalam Shahihuttarghib: 1/ 421.

4. Pada Bulan Ini Dibukalah Pintu-Pintu Surga Dan Ditutup Pintu-Pintu Neraka Dan Syaitan-Syaitan Dibelenggu.

 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

(( إِذَا جَا ءَ  رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ, وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَا طِيْنُ )). 
“Apabila Ramadhan datang kepada kalian dibukalah pintu-pintu Surga dan ditutuplah pintu-pintu Neraka dan dibelenggulah syaithan-syaitan.” [HR. Al Bukhari: 1898- 1899  dan Muslim].

5. Pada Bulan Ini Terdapat Malam Lailatulqadr (Malam Kemulyaan), Malam Tersebut Lebih Baik Dari Seribu Bulan (Kurang Lebih 83 Tahun 4 Bulan).

Allah  Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلِةِ اْلقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَالَيْلَةُ الْقَدْر،ِ لَيْلَةُ اْلقَدْرِ خَيْرٌمِنْ أَلْفِ شَهْر ٍ ، تَنَزَّلُ الْمَلآئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِإذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ اْلفَجْرِ

“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Qur`an) pada malam kemulyaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemulyaan itu?. Malam kemulyaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun Malaikat-Malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhan-Nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” [Q.S. Al-Qadar: 1-5].

Pada malam itu juga pintu-pintu langit dibuka, barangsiapa yang mendapatkannya, sedangkan ia dalam keadaan melakukan ketaatan kepada Allah  Azza wa Jalla, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

(( مَنْ قَامَ لَيْلَةَ اْلقَدْرِ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَلَهُ مَا َتقَدَّمَ مِنْ ذَنبِهِ ))

“Barangsiapa mendirikan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” [Muttafaqun `Alaihi].

6. Dibulan Ini Do`a-Do`a Dikabulkan.
(( لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُوْبِهَا فِى رَمَضَان َ ))

“Bagi setiap muslim (memiliki) do`a yang mustajab ia berdo`a dengannya di bulan Ramadhan.” [HSR. Ahmad: 2/ 254 dan yang lainnya].

7. Bahwasanya Bulan Ramadhan Adalah Bulan Maghfirah (Penuh Dengan Ampunan) Dan Bulan Pelebur  (Dosa-Dosa Kecil).

 (( مَنْ صَامَ رَمضَانَ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِِنْ ذَ نْبِهِ ))

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [HR. Al Bukhari: 4/ 115 & Muslim: 760].

(( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَاناً وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَ نْبِهِ ))

“Barangsiapa yang mendirikan shalat malam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [HR Al Bukhari & Muslim].

Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

(( اَلصَّلَوَات ُالْخَمْسُ وَاْلجُمُعَةُ إِلىَ اْلجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ إِذَاجْتُنِبَتِ اْلكَبَائِرُ ))                               

“Shalat yang lima waktu, dari jum`at ke jum`at lainnya, dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya (sebagai) pelebur dosa-dosa yang dilakukan diantaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan.” [HR. Muslim: 1/ 233].

Oleh karena itu Nabi  mendo`akan terhadap orang yang tidak mendapatkan peluang yang sangat berharga itu dengan sabdanya Shallallahu 'alaihi wa sallam :

(( رَغَِمَ أَنْفُ  رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ.....))

“Celaka! Seseorang yang memasuki/ menjumpai Ramadhan kemudian (Ramadhan itu) berlalu, ia tidak mendapatkan ampunan baginya.” [HR. At-Tirmidzi: 5/ 514, Ahmad: 2/ 254 & di hasankan oleh Syaikh Ahmad Syakir].

Dalam Riwayat  lain Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

(( أَتَانِيْ جِبِْريْلُ فَقَالَ:يَا مُحَمَّدُ؟ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَخَرَجَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ الله،ُ قُلْ آمِيْن! فَقُلْتُ آمِيْن ))

“Jibril datang kepadaku dan berkata : Wahai Muhammad? Siapa yang menjumpai bulan Ramadhan namun setelah bulan itu habis ia tidak mendapat ampunan, maka jika ia mati masuk Neraka. Semoga Allah Ta'ala menjauhkannya. Katakan Amin! akupun mengatakan amin.” [HR. Ibnu Khuzaimah: 3/ 246 & 2/ 254, Ahmad: 2/ 246 dan yang lainnya].

8. Dibulan Ini Ganjaran Dilipatgandakan.
  
Oleh karena itu umrah di bulan ini pahalanya sebanding dengan pahala haji bahkan sebanding dengan haji bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda  kepada seorang wanita dari Anshar:

((...فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِيْ فَإِنَّ عُمْرَةً فِيْهِ تَعْدِلُ حَجَّةً )) [رواه البخاري]  وَفِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ حَجَّةً مَعِيْ. 
“Apabila datang Ramadhan berumrahlah kamu, karena umrah di bulan Ramadhan menyamai (pahala) haji.” [HR Al Bukhari: 1782] Dalam riwayat Muslim, bagaikan haji bersamaku.”

9. Bulan Ramadhan Adalah Bulan Kesabaran.

Rasulallah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

(( صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلاَ ثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ )) 
“Berpuasalah pada bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari pada setiap bulan (pahalanya bagaikan) puasa setahun.”  [HR An-Nasa`i: 2366 dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih An-Nasa`i: 2268].

10. Pada Bulan Ini Terjadi Peristiwa Besar.

Yaitu perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah  Azza wa Jalla  membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum Muslimin serta hancurlah syirik dan kaum Musyrikin.

11. Pada Bulan Suci Ini Terjadi  Pembebasan Kota Makkah Al-Mukarramah.   

Dan juga pada bulan ini Allah  Azza wa Jalla memenangkan Rasul-Nya, sehingga masuklah umat manusia kedalam agama Allah  Azza wa Jalla dengan berbondong-bondong dan Rasulullah  menghancurkan syirik dan paganisme yang terdapat dikota Makkah dan pada akhirnya Makkahpun menjadi Negeri Islam.

Sumber:
BUKU: "PUASA JALAN MENUJU SURGA"
Karya:
Abu Hamzah Utsman Abdul Mujieb Al Banjary
Copas and  Posted by
BC WA Info Dakwah Islamic Center
+966556214044 & WA Dakwah Majlis TaKlim Akhowat +966508293088
Silakan Share Artikel Ini :

Post a Comment

Perihal :: Mukhtar Hasan ::

لا عيب على من أظهر مذهب السلف وانتسب إليه واعتزى إليه، بل يجب قبول ذلك منه بالاتفاق؛ فإن مذهب السلف لا يكون إلا حقًا

Tidaklah aib (tercela) bagi orang yang menampakkan madzhab salaf, bernisbat kepadanya dan berbangga dengannya. Bahkan wajib menerima pernyataan tersebut darinya dengan kesepakatan, karena sesungguhnya tidaklah madzhab salaf itu melainkan kebenaran.

Atau silahkan gabung di Akun facebook saya

================================
Semoga komentar anda bermanfaat bagi kami dan bagi anda

 
Support me : On Facebook | On Twitter | On Google_Plus
Copyright © 2011. Website's : Mukhtar Hasan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger