ULAMA YANG MAKAN ROTI SISA YANG BANYAK SARANG LABA-LABANYA
Ulama Dari Tanah YAMAN
|
Kamar Syaikh Muqbil Rahimahullah |
Muqbil bin Hadi Al Wadii –Rahimahullah- . Yaman belum pernah mendapati
seorang seperti beliau selama sejak beratus-ratus tahun. Dahulu hanya
bekerja sebagai satpam sebuah bangunan di Mekkah, suatu ketika ia diberi
hadiah beberapa buku bekas pelajaran sekolah tentang pelajaran
Tauhid termasuk pula kitab Fathul majid , ia pun tersentuh dengan
buku-buku itu. Lantas ia teringat Negaranya ia pun pulang kemudian
mengajarkan manusia tentang Tauhid serta mengingkari perbuatan Syirik
penduduk desanya. Sehingga tak ayal lagi, penduduk desa justru memusuhi
beliau dan memaksa dia untuk belajar sekte Syiah yang memang berkembang
di Yaman, agar akidah tauhid yang suci itu dipaksa hilang dari
kepalanya!!...akan tetapi beliau kembali ke Negeri tanah Suci itu sambil
membawa semangat belajar kesana.
Setelah sekian lama belajar,
beliau lulus dari Jamiah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) sambil
membawa Dua Ijazah, yang pertama Ijazah dari kuliah Dakwah dan yang
satunya lagi ijazah dari kuliah Syariah yang mana dia kerjakan secara
paruh waktu.
Ia bercerita tentang ijazah syariahnya dahulu :”Aku
sangat takut jika waktuku hilang sehingga aku berikrar agar berbekal
ilmu sebanyak-banyaknya di madinah.”
Dosen pembimbing tesis
Magister beliau bertutur :” kalau seandainya peraturan kampus
memperbolehkan, pasti aku akan memberi Syaikh Muqbil dua tugas tesis
sekaligus, yaitu Tesis Magister dan Doktor karena kegigihan dia dan
begitu sabarannya dia dalam belajar.” Bahkan sering sekali dia memungut
sisa-sisa roti jatuh dan membersihkannya dari benang Laba-laba dan
memakannya demi bertahan hidup, bahkan terkadang hanya dapat minum air
zam-zam supaya tulang rusuknya bias tegak menuntut ilmu.
Beliau
adalah seseorang yang diberikan Allah kelezatan dengan yang namanya
Ilmu agama, beliau berkata :”Allah maha tahu bahwa aku merasa seperti
seorang raja” lantaran nikmatnya ilmu yang dia cari.
Seorang
muridnya yang menceritakan kisah ini berkata:” Satu kalimat beliau yang
sangat membuat kami terkesan adalah ucapannya terhadap para muridnya ”
Tahukah kalian bahwa saya adalah orang yang paling banyak dikaruniai
anak, karena kalian semua adalah anak-anakku” dan para muridnya lebih
dari 2000 orang , sedangkan Syaikh sendiri semua anaknya adalah
perempuan.
KEJADIAN LANGKA BELIAU YANG MENUNJUKKAN KEJUJURAN DAN KEBERANIAN BELIAU
Suatu ketika Presiden Yaman bertanya kepada beliau:” Apakah engkau akan
berdoa untukku?” maka Syaikh mengatakan “Kadang-kadang” maka Presiden
berkata :”maka Doakanlah kebaikan untukku”.
IA MENCARI ILMU BUKAN UNTUK DUNIA
Termasuk hal yang unik bahwa Ijazah-ijazahnya semuanya hilang, termasuk
ijazah Magister, sedangkan beliau tak tahu lagi tentangnya. Dahulu
beliau berkata :”Ijazah ini pasti akan hilang juga”.
Syaikh Bin
baaz, Syaikh Al-Albani banyak memuji keutamaan beliau, bahkan Syaikh Al
Faqih ibnu Utsaimin berkata tentangnnya :”Demi Allah ! Bahwa Syaikh
Muqbil termasuk Imam dari para Imam-imam Agama!”.
Beliau juga selalu
bermuhasabah akan dirinya, beliau bertutur:”ketika uban pertamaku mulai
tumbuh, lantas ku genggam janggutku dan berkata “Hei Muqbil! Apa yang
telah kau sumbangkan kepada islam?”.
Pada sabtu malam tepatnya
setelah Maghrib tanggal 15/3/1421 H. beliau menyampaikan pelajaran untuk
terakhir kalinya. Yang mana pada pagi ahad beliau dilarikan ke rumah
sakit, kemudian diterbangkan dari yaman ke Saudi untuk meneruskan
pengobatannya. Ketika sampai di Saudi, dokter meminta agar di pindahkan
ke Amerika mengingat perlengkapan medis di sana yang sangat minim ketika
itu. Beliau meminta agar dipulangkan dahulu ke yaman agar mengucapkan
salam kepada keluarganya sebelum safarnya yang jauh.
Setelah
dilakukan pengobatan di Amerika, maka Alhamdulillah beliau sehat dan
kembali ke Negara dan keluarga serta murid tercinta di Yaman. Ketika
disambut di Yaman beliau berkata “Mungkin bisa jadi tahun depan kalian
tak bertemu lagi denganku”.
Kemudian beberapa saat kemudian, beliau
sakit lagi dan di terbangkan Ke Amerika, namun para dokter mengatak
bahwa keadaannya semakin kritis, kemudian setelah itu beliau kembali ke
Saudi dan menulis wasiatnya dan wafat 10 hari setelahnya.
Salah seorang yang mendampingi ketika beliau sakit berkisah:” Ketika
kami mendampingi Syaikh , maka seakan-akan kami yang sakit dan Syaikh
justru yang menyabarkan akan sakit kami itu.”
Beliau
dishalatkan di Masjidil haram mekah dan di kuburkan di pemakaman Al-‘Adl
di samping makam dua sahabat sekaligus ulama Kibar di zaman ini, Syaikh
Bin Baaz dan Al-faqih ibnu Utsaimin-Rahimahumullah jamiaan-.
Seorang putra asli pedalaman Yaman, hidup dalam keadaan yatim, pernah
sebagai satpam bangunan , namun Allah mengharumkan Namanya karena Ilmu.
Beliau meninggalkan 4 putri , dua Istri, dilahirkan tahun 1352 hijriah,
wafat di tahun 1422 hijriah, di Umurnya yang berkah ke 70 tahun.
Sebagian perkataan beliau:
“Siapa saja yang ingin duduk bersama para pendusta besar, maka
hendaknya ia baca Koran-koran, apabila sedikit saja Roti, Gula dan garam
berkurang maka mereka langsung mengkafirkan pemerintah!!, namun ketika
pemerintah memenuhi keinginan mereka, justru bermuka dua sambil
memuji-muji “Pemimpin kita adalah Khalifah yang mendapat Ilham”.
Juga perkataannya:” Siapapun yang berusaha menolak Sunnah, niscaya
dihinakan Allah, dan siapapun yang menjadi musuh terhadap sunnah,
janganlah kalian membalasnya, karena Allah pasti yang akan menurunkan
Azabnya kepada musuh Sunnah itu.”