Homepage Pribadi Abu Muhammad Mukhtar bin Hasan al-Atsari

Headline.....!!!
print this page
Artikel Berdasarkan Tanggal.
Showing posts with label Hadits. Show all posts
Showing posts with label Hadits. Show all posts

”Hadits Hukum Isbal “

”Hadits  Hukum Isbal “


Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar ibnu Rifai

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ
“Sarung yang berada di bawah kedua mata kaki, ada di dalam neraka (kaki tersebut).”

Sarung, celana, jubah, atau yang semisal, biasanya dikenakan oleh kaum musbil hingga menutupi mata kaki. Kebiasaan yang perlu dikritisi secara tinjauan syariat Islam. Mengapa hal “remeh” semacam ini dibahas? Itulah kesempurnaan ajaran Islam. Cara berpakaian pun ada aturannya.

Takhrij Hadits

Hadits dengan lafadz di atas diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 5450), an-Nasa’i (no. 5330), dan Ahmad (2/498), dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Seluruhnya dari riwayat Syu’bah, dari Sa’id al-Maqburi, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Hadits lain yang lafadznya senada cukup banyak, antara lain,

1. Hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma riwayat ath-Thabarani dalam al-Kabiir (3/138).

2. Hadits Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu ‘anhu riwayat an-Nasa’i dan Ibnu Majah (no. 3572).

3. Hadits Aisyah x riwayat Ahmad (6/59, 254, 257).

4. Hadits Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu riwayat Ahmad dan lainnya. (ash- Shahihah, no. 2037) 

0 comments

Ampunan-Mu… Wahai Allah Yang Maha Pengampun

Ampunan-Mu… Wahai Allah Yang Maha Pengampun



Sebuah perkataan tentang akhir Ramadhan yang pantas di tulis dengan tinta emas!!!

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata:


عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إلا القليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى والعمل بالختام فاستغنموا منه ما بقي من الليالي اليسيرة والأيام واستودعوه عملا صالحا يشهد لكم به عند الملك العلام وودعوه عند فراقه بأزكى تحية وسلام.


Artinya: “Wahai para hamba Allah, sesungguhnya Bulan Ramadhan telah bertekad untuk berangkat meninggalkan, dan tidak tersisa darinya kecuali sedikit hari, maka barangsiapa yang dari kalian yang telah berbuat baik di dalamnya hendaklah ia sempurnakan dan (sedangkan) siapa yang menya-nyiakannya maka akhirilah dengan kebaikan dan amalan pada akhirnya, maka gunakanlah darinya apa yang tersisa dari malam-malam dan hari-hari yang pendek, dan tinggalkanlah ia dengan amal shalih yang akan menjadi saksi bagian kalian di hadapan Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui dan lepaslah ketika berpisah dengannya dengan sebaik-baik ucapan salam.


Terasa sangat menyakitkan tatkala setiap orang diampuni di dalam Ramadhan tertinggal ia sendirian tidak diampunia


Oleh sebab inilah…


Jangan biarkan bulan Ramadhan ini berlalu begitu saja sebelum kita diampuni dan dimerdekakan oleh Allah Ta’ala dari api neraka.


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ ».



Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang disebutkanku, lalu dia tidak bershalawat atasku, Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang datang kepadanya Ramadhan kemudian bulan tersebut berlalu sebelum diampuni untuknya (dosa-dosanya), Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang mendapati kedua orangtuanya lalu keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga”. HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al jami’.


Maksud dari : “رغم أنف” (Sungguh sangat terhina dan rendah), ini adalah sebuah ungkapan yang menunjukkan kepada kiasan tentang puncaknya kehinaan dan kerendahan seseorang karena dia tidak menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Lihat kitab Mir’at Al Mafatih Syarh Misykat Al Mashabih, karya Ubaidullah Al Mubarakfury.



Maksud dari: “…seseorang yang datang kepadanya Ramadhan kemudian berlalu sebelum diampuni untuknya (dosa-dosanya)”, adalah:



“Berlalu bulan Ramadhan sebelum diampuni baginya dosa-dosanya karena dia tidak bertaubat dan tidak mengagungkan bulan Ramadhan dengan bersungguh-sungguh di dalam ketaatan sehingga diampuni baginya dosa-dosanya”. Lihat kitab Tuhfat Al Ahwadzi, karya Muhammad Al Mubarakfury.


“Sungguh terhina seseorang yang mengetahui bahwa, kalau dia menahan dirinya dari hawa nafsu selama sebulan pada setiap tahun, dan mengerjakan apa yang diwajibkan baginya yaitu berupa puasa dan shalat tarawih, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu, tetapi dia malah meremehkan dan tidak beribadah (sebagaimana mestinya), sampai selesai dan berlalu bulan tersebut. Maka siapa yang mendapati kesempatan yang sangat besar ini, yaitu dengan mengerjakannya karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah akan memuliakannya, sedangkan yang tidak mengagungkan-Nya maka Allah akan menghinakan dan merendahkannya”. 

Lihat kitab Faidh Al Qadir Syarh Al Jami’ Ash Shaghir, karya Al Munawi.

ditulis oleh Ahmad Zainuddin

Senin, 23 Ramadhan 1435

Masjid Imam Syafii Banjarmasin Kalimantan Selatan

0 comments

Beruntunglah Orang Yang Dijauhkan Dari Fitnah

Beruntunglah Orang Yang Dijauhkan Dari Fitnah



عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ قَالَ ايْمُ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنِ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنُ وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فَوَاهًا

"Dari al Miqdad bin al Aswad Radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: Demi Allah! Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Dan barangsiapa yang mendapat ujian lalu bersabar, maka alangkah bagusnya".

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini diriwayatkan Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya, kitab al Fitan wal Malahim, Bab Fi an-Nahyi 'an as-Sa'yi fil Fitnah, no. 4263 (4/460). Hadits ini dishahihkan al Albani dalam al Misykah al Mashabih no. 5405, juga dalam Silsilah Ahadits ash-Shahihah no. 975 dan Shahih Sunan Abu Dawud no. 4263.

Syaikh al Albani berkata: "Hadits ini diriwayatkan Abu Dawud (4263) dari al Laits bin Sa'ad dan Abul-Qasim al Hana'i dalam ats-Tsalits minal-Fawaa'id (1/82) dari 'Abdullah bin Shalih. Kemudian Syaikh menyatakan: "Ini sanad yang shahih sesuai syarat Muslim".[1]

0 comments

Barangsiapa Mengenal Dirinya, Maka Sungguh Ia Telah Mengenal Tuhannya..!!!

Barangsiapa Mengenal Dirinya, Maka Sungguh Ia Telah Mengenal Tuhannya : Hadits Palsu dan Tidak Ada Asal-Usulnya



Tersebar di tengah masyarakat dan saudara-saudara kaum muslimin, sebuah perkataan masyhur yang dinisbatkan kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam : 

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ

“Barangsiapa mengenal dirinya, maka sungguh ia telah mengenal Tuhannya.”

Saking masyhurnya perkataan ini bahkan beberapa saudara kami menjadikannya hujjah tanpa mempedulikan apakah perkataan ini punya sanad ataukah shahih, dha’if atau malah palsu. Karena tidaklah sebuah perkataan itu dinisbatkan pada hadits marfuu’ hingga Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam melainkan ia ternukil dengan sanad yang jelas dan dapat diselidiki shahih tidaknya.

0 comments

Derajat Hadits Merajalelanya Musik Dan Penyanyi



Derajat Hadits Merajalelanya Musik Dan Penyanyi

Dicatat oleh Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir (5672),  juga Ar Ruyani dalam Musnad nya (1041),

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي الطَّاهِرِ بْنِ السَّرْحِ الْمُضَرِيُّ ، ثنا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ ح ، وَحَدَّثَنَا أَبُو حُصَيْنٍ الْقَاضِي ، ثنا يَحْيَى الْحِمَّانِيُّ ، قَالا : أَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَسْلَمَ ، حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ ، حَدَّثَنِي سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ خَسْفٌ ، وَقَذْفٌ ، وَمَسْخٌ ” ، قِيلَ : وَمَتَى ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَازِفُ وَالْقَيْنَاتُ ، وَاسْتُحِلَّتِ الْخَمْرُ

‘Amr bin Abi Ath Thahir bin As Sarh Al Mudharri menuturkan kepadaku, Sa’id bin Abi Maryam dan Abu Hushain Al Qadhi menuturkan kepadaku, Yahya Al Himmani menuturkan kepadaku bahwa mereka berdua berkata, Abdurrahman bin Aslam mengabarkan kepada kami, Abu Hazim menuturkan kepadaku, Sahl bin Sa’ad menuturkan kepadaku, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
Di akhir zaman nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan diubah wajahnya menjadi buruk”.
Beliau ditanya, “Kapankah hal itu terjadi wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Ketika alat-alat musik dan para penyanyi wanita telah merajalela, serta khamr di anggap halal”.

0 comments
 
Support me : On Facebook | On Twitter | On Google_Plus
Copyright © 2011. Website's : Mukhtar Hasan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger