PUASA JALAN MENUJU SURGA Bag : Keenam
Oleh: Abu Hamzah Utsman Abdul Mujieb Al Banjary
الصيام طريق إلى الجنة
الصوم أحكامه وفضائله وآدابه وسننه
باللغة الإندونيسية
إعداد:
أبي حمزة عثمان عبد المجيب البنجاري
الصوم أحكامه وفضائله وآدابه وسننه
باللغة الإندونيسية
إعداد:
أبي حمزة عثمان عبد المجيب البنجاري
➡LARANGAN-LARANGAN `ITIKAF DAN PEMBATAL-PEMBATALNYA
- Keluar dari masjid tanpa udzur syari`.
- Hubungan suami istri.
- Haidh dan nifas.
- Qadha`iddah (Wanita yang ditinggal mati suaminya) maka jika ia sedang `itikaf sementara suaminya meninggal maka ia harus keluar dari masjid untuk menunaikan `iddahnya dirumahnya.
- Keluar dari islam (murtad).
19. Mencari/ Menanti Lailatul Qadar.
Disunahkan mencari lailatul qadar pada bulan ramadhan,
yaitu pada sepuluh terakhir dibulan ramadhan pada tanggal dua puluh
satu, duapuluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan pada tanggal
dua puluh sembilan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam:
(( اِلْتَمِسُوْهَا فِي اْلعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ فِي اْلوِتْرِ ))
“
Carilah oleh kalian di sepuluh akhir pada bilangan ganjil.” [HR. Al Bukhari: 2017& 2021 dan Muslim: 1167/1169].
Mencari lailatul qadr pada tanggal dua puluh tujuh itu
lebih mendekati kemungkinan terjadinya, karena adanya hadits yang
menjelaskan:
(( فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيْهَا فَلْيَتَحّرِّهَا فِي السَّبْعِ اْللأَوَاخِرِ )).
“Barangsiapa yang ingin mendapatkan malam lailatul qadar maka carilah pada tujuh hari terakhir.” [Muttafaqun `Alaih].
Berkata Shahabat Ubai Bin Ka`ab radhiyallahu ’anhu :
[ إِنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ ].
“Bahwasannya lailatul qadar itu (terjadi) pada tanggal dua puluh tujuh.” [Muslim: 2770].
Pendapat ini (lailatul qadr jatuh pada malam yan ke 27),
adalah madzhabnya Ahli Kufah, Imam Atsauri, Shahabat Umar radhiyallahu
’anhu , Shahabat Khudzaifah radhiyallahu ’anhu dan yang lainnya.
Sedangkan diantara Shahabat lain diantaranya: Shahabat Ibnu
Abbas radhiyallahu ’anhu dan yang lainnya sependapat dengan
madzhabnya ahli Makkah dan Madinah, yaitu bahwasannya malam lailatul
qadr jatuh pada malam yang ke 23 ramadhan. [Lihat Lathaifil Ma`arif:
358].
Banyak sekali hadits-hadits shahih yang menerangkan tentang
waktu terjadinya malam lailatul qadar, yang pada intinya terjadinya
malam diantara malam-malam yang ganjil pada sepuluh terakhir di bulan
ramadhan. Oleh karena itu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
Jika perkara itu demikian, maka seyogyanya seorang mu`min
mencarinya (lailatul qadr itu) pada sepuluh akhir (dibulan Ramadhan)
semuanya. [Fatawa: 25/ 284 & 285].
Dijelaskan oleh sebagaian ulama bahwa malam lailatul qadar
itu terjadi berpindah-pindah waktunya, tidak hanya satu malam tertentu
setiap tahunnya, bahkan waktunya berganti-ganti dari tahun ketahun. Imam
Nawawi berkata: Inilah dzahir yang dipilih (malam lailatul qadr
berpindah-pindah waktunya) karena adanya beberapa hadits yang shahih
yang saling kontradiktif (bertentangan pada dzahirnya) tentang hal itu,
tidak ada cara lain untuk saling menggabungkan (pemahaman hadits-hadits
tersebut yang pada dzahirnya kontradiktif) kecuali dengan cara (bahwa
malam lailatul qadar itu) berpindah-pindah waktunya (tidak hanya malam
tertentu saja). [AL-Majmu`: 6/ 450].
Diantara hikmahnya, Allah Azza wa Jalla sembunyikan tentang waktu kapan terjadinya secara pasti wallahu `alam, adalah:
- Merupakan suatu rahmat (kasih sayang) Allah Azza wa Jalla kepada kita, agar kita memperbanyak amal shaleh pada malam-malam ganjil disepuluh terakhir pada bulan ramadhan.
- Agar hamba senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla pada malam-malam ganjil disepuluh terakhir pada bulan ramadhan.
- Sebagai ujian bagi orang- orang yang bersungguh dalam mencarinya dan siapa yang malas lagi meremehkan pahala serta keutamaan yang begitu besarnya.
Diantara fadhilah malam lailatul qadar adalah:
- Malam tersebut diturunkannya al-Qur`an. [Q.S. Al-Qadar: 1& Addukhan: 3].
- Malam tersebut lebih baik dari seribu bulan. [Q. S. Al-Qadar: 3].
- Malam tersebut adalah malam yang dibarakati. [Q.S. Addukhan: 3].
- Pada malam tersebut para Malaikat turun diantaranya adalah malikat Jibril, dengan membawa kebikan, barakah serta rahmat. [Q.S. Al-Qadar: 4].
- Pada malam tersebut adalah malam yang penuh dengan kesejahteraan sampai terbit fajar. [Q.S. Al-Qadar: 5].
Disebutkan dalam ayat tersebut dengan salaam yaitu
saalimah maksudnya pada saat itu syaithan tidak bisa berbuat kejahatan
atau mengganggu anak Adam, sebagimana dijelaskan oleh Mujahid. [Ibnu
Katsir: 4/ 531]
- Pada malam tersebut adalah malam yang segala urusan penuh dengan hikmah. [Q.S. Addukhan: 4].
- Allah Azza wa Jalla akan mengampuni dosa-dosa yang telah berlalu bagi orang yang mendapatkan malam tersebut serta menghidupkan malam tersebut dengan mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla karena keimanan dan mengharapkan pahala-Nya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa mendirikan shalat pada malam lailatul qadar
karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.” [ Muttafaqun `Alaihi].
Barangsiapa yang mengetahui datangnya malam lailatul qadar
disunahkan berdo`a dengan do`a yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam ajarkan. Diriwayatkan dari Aisyah ia berkata: Aku bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam; Wahai Rasulullah? apa
pendapatmu jika aku mengetahui lailatul qadar? apa yang harus aku
ucapkan didalamnya? Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
katakanlah:
(( اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوّ تُحِبُّ الْعَفْوَفَاعْفُ عَنِّي )).
“
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau
mencintai pengampunan, maka ampunilah Aku.” [HR At-Tirmidzi, ia berkata
hadits hasan shahih. Berkata Syaikh al-Albani: Shahih: 3337].
Pada malam-malam sepuluh hari terakhir bulan ramadhan,
hendaknya kita banyak berdo`a dengan do`a-do`a permohonan kebaikan
dunia dan akhira.
[Baca: Kitab Al-Ad`iyah Al-Mukhtarah Minal Qur`an Wassunnah Al-Muthharah, karya:
[Baca: Kitab Al-Ad`iyah Al-Mukhtarah Minal Qur`an Wassunnah Al-Muthharah, karya:
Abu Hamzah Abdul Mujieb al-Banjary dan Kitab
Hishnul Muslim,
karya :Syaikh DR Sa`id Ali al-Qahthani].
➡TANDA-TANDA TERJADINYA LAILATUL QADAR:
- Terjadinya pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan pada bilangan ganjil.
- Matahari tidak bersinar terang pada pagi harinya.
Shahabat Ubai bin Ka`ab radhiyallahu ’anhu berkata:
Bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengkhabarkan
diantara tanda-tandanya adalah:
(( أَنَّ الشَّمْسَ تَطْلُعُ صَبِيْحَتُهَا لاَشُعَاعَ لَهَا )).
“Bahwasanya pada pagi harinya matahari terbit tanpa ada sinarnya.” [HR Muslim: 1782].
- Sinar matahari menjadi merah lemah ketika terbitnya pada hari itu.
Shahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhu berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( لَيْلَةُ اْلقَدْرِطَلْقَةٌ لاَحَرَارَةَ وَلاَ بَارِدَةَ تُصْبِحُ الشَّمْسُ يَوْمَهَا حَمْرَاءَ ضَعِيْفَةٍ )).
“Malam lailatul qadar (adalah terjadi pada saat) udara
terbuka, udara tidak panas dan tidak dingin pada pagi harinya, matahari
menjadi kemerah-merahan lagi lemah (sinarnya).” [Shahih Ibnu Khuzaimah:
3/ 331dishahihkan oleh al-Albani: 5351].
- Pada malam itu Malaikat berada di bumi lebih banyak jumlahnya daripada bilangan krikil.
- Pada malam itu sinar terlihat merata sekalipun ditempat-tempat yang gelap.
- Pada malam itu para Malaikat memberi salam kepada para penghuni Masjid.
Sumber:
BUKU: "PUASA JALAN MENUJU SURGA"
Karya:
Abu Hamzah Utsman Abdul Mujieb Al Banjary
Abu Hamzah Utsman Abdul Mujieb Al Banjary
Copas and Posted by
BC WA Info Dakwah Islamic Center
+966556214044 & WA Dakwah Majlis TaKlim Akhowat +966508293088
+966556214044 & WA Dakwah Majlis TaKlim Akhowat +966508293088
Post a Comment
Perihal :: Mukhtar Hasan ::
لا عيب على من أظهر مذهب السلف وانتسب إليه واعتزى إليه، بل يجب قبول ذلك منه بالاتفاق؛ فإن مذهب السلف لا يكون إلا حقًا
Tidaklah aib (tercela) bagi orang yang menampakkan madzhab salaf, bernisbat kepadanya dan berbangga dengannya. Bahkan wajib menerima pernyataan tersebut darinya dengan kesepakatan, karena sesungguhnya tidaklah madzhab salaf itu melainkan kebenaran.
Atau silahkan gabung di Akun facebook saya
================================
Semoga komentar anda bermanfaat bagi kami dan bagi anda